Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)


Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya. Rasio ini membandingkan antara jumlah biaya operasional dan pendapatan operasional bank. Biaya operasional meliputi biaya bunga dan biaya operasional lainnya. Sedangkan pendapatan operasional meliputi pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya. Mengingat kegiatan utama bank yang prinsipnya bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana (misalnya dana masyarakat), maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga.
Biaya Operasional  
                BOPO                    =                                                            x 100%
                                                   Pendapatan Operasional

Menurut Lukman Dendawijaya (2005:111), berikut ini adalah komponen pendapatan dan biaya operasional:
Pendapatan Operasional
Pendapatan operasional terdiri atas semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima. Pendapatan operasional bank secara terperinci adalah sebagai berikut:
1.    Hasil Bunga
      Yang dimasukkan ke pos ini adalah pendapatan dari hasil bunga (dalam rupiah), baik dari pinjaman yang diberikan maupun dari penanaman-penanaman yang dilakukan oleh bank, seperti giro, simpanan berjangka, obligasi, dan surat pengakuan utang lainnya.
2.    Provisi dan Komisi
Yang dimasukkan ke pos ini adalah provisi dan komisi yang dipungut atau diterima oleh bank, dari berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti provisi kredit, provisi transfer, komisi pembelian/penjualan efek-efek, dan lainnya. Provisi adalah sumber pendapatan bank yang akan diterima dan diakui sebagai pendapatan pada saat kredit disetujui oleh bank. Provisi merupakan prosentase tertentu (biasanya antara 0,5 - 1 persen dari limit kredit) yang harus dibayar oleh calon peminjam (dibayar sebelum kredit dicairkan). Komisi adalah pendapatan bank yang merupakan beban yang diperhitungkan kepada para nasabah bank yang menggunakan jasa bank. Komisi juga lazimnya dibukukan langsung sebagai pendapatan pada saat bank menjual jasa kepada para nasabahnya. (Lapoliwa, 2000:268)
3.    Pendapatan atas Transaksi Valuta Asing Lainnya
Yang dimasukkan ke pos ini adalah keuntungan yang diperoleh bank dari berbagai transaksi devisa, misalnya selisih kurs pembelian/penjualan valuta asing, selisih kurs karena konversi provisi, komisi, dan bunga yang diterima dari bank-bank di luar negeri. Pendapatan yang timbul dari transaksi valuta asing biasanya berasal dari selisih kurs. Selisih kurs ini akan dimasukkan kedalam pos pendapatan dalam laporan laba rugi.
4.    Pendapatan Lainnya
      Yang dimasukkan ke pos ini adalah pendapatan lain yang merupakan hasil langsung dari kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan operasional bank yang tidak termasuk ke dalam rekening pendapatan di atas, misalnya deviden yang diterima dari saham yang dimiliki, pendapatan transaksi valuta asing, laba rugi penjualan surat berharga pasar modal, dan lain-lain.

Beban Operasional
Yang dimasukkan ke pos beban operasional ini adalah semua biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank yang diperinci sebagai berikut:
1.    Beban Bunga
Beban bunga adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk diberikan kepada nasabah penabung dan nasabah deposan yang besarnya ditentukan oleh bank dan diberikan kepada nasabah dalam satuan waktu tertentu, misalnya harian atau bulanan. Biaya ini yang paling besar porsinya terhadap biaya bank secara keseluruhan. Biaya ini harus diantisispasikan dalam oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.
2.    Beban (Pendapatan) Penghapusan Aktiva Produktif
      Pos ini berisi penyusutan/amortisasi/penghapusan yang dilakukan bank terhadap aktiva produktif bank. Aktiva produktif (Earning assets) adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya (Lukman Dendawijaya, 2005:61). Pengelolaan dalam aktiva produktif merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional bank termasuk biaya bunga, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya. Yang tergolong dalam aktiva produktif yaitu :
a.              Kredit yang diberikan
b.             Surat berharga
c.              Penempatan dana antar bank
d.             Tagihan akseptasi dan transaksi derivatif
e.              Penyertaan
f.              Lainnnya


3.    Beban Estimasi Kerugian Komitmen & Kontijensi
Pos ini berisi penyusustan amortisasi/penghapusan atas transaksi ekening administratif. Komitmen adalah kontrak perjanjian yang tidak dapat dibatalkan (Irrevocable) secara sepihak, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama telah dipenuhi (Lapoliwa 2000 : 238). Kontijensi adalah suatu keadaaan yang memungkinkan terjadinya tagihan atau kewajiban di masa yang akan datang.
4.    Beban Operasional Lainnya
Pos ini berisi semua pengeluaran yang dilakukan bank untuk mendukung kegiatan operasionalnya yaitu berupa:
a.         Beban Administrasi dan Umum, terdiri dari:
                                     1.          Premi asuransi lainnya
                                     2.          Penelitian dan pengembangan
                                     3.          Sewa dan Promosi
                                     4.          Pajak (tidak termasuk pajak penghasilan)
                                     5.          Barang dan jasa
                                     6.          Penyusutan/amortisasi/penghapusan aktiva tetap dan  inventaris dan amortisasi
      yang ditangguhkan.
b.        Beban Personalia, terdiri dari:
                                1.              Gaji dan upah
                                2.              Honorarium komisaris/dewan pengawas
                                3.              Pendidikan dan pelatihan
c.         Beban Penurunan Nilai Surat Berharga
d.        Beban Transaksi Valas
e.        Beban Lainnya : komisi/provisi dari transaksi derivatif, premi asuransi kredit, dan
         penjaminan dana pihak ketiga.

Pendapatan Non Operasional
Pendapatan non operasional adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan operasional (kegiatan pokok) bank. Pendapatan ini harus diakui sebagai pendapatan pada periode berjalan.
Pos ini terdiri dari:
a.       Sewa fasilitas gedung yang dimiliki oleh bank
b.      Keuntungan penjualan aktiva tetap dan inventaris
c.       Selisih kurs
d.      Hasil ofsetting kredit rekening antar kantor dan bunga antar kantor

Beban Non Operasional
Beban non operasional adalah pengeluaran atas beban biaya bank yang tidak lazim dalam kegiatan
usaha bank.
Pos ini terdiri dari :
a.       Denda/sanksi
b.      Selisih kurs
c.       Hasil ofsetting debet rekening antar kantor
d.      Lainnya
Semakin kecil rasio ini maka semakin efektif kemampuan bank dalam mengelola pendapatan dan
biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional bank.

Dasar Hukum CSR


Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) adalah suatu usaha yang secara sukarela dilakukan oleh organisasi untuk mengkomunikasikan dampak sosial dan lingkungan perusahaannya kepada masyarakat selain karyawan, pelanggan, maupun para investor yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum.
Dasar Hukum CSR
Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pun telah mengakomodasi tentang akuntansi pertanggungjawaban sosial, yaitu dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 paragraf ke-9 : ”Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting”.
Di Indonesia, tanggung jawab sosial perusahaan telah tercantum dalam UU PT No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya (Todung, 2008).
UU RI No.40 Tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas (PT), terbagi menjadi 4 ayat, yaitu:
Ayat 1 :  Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Ayat 2 : Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran.
Ayat 3 :  Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana  dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ayat 4 :  Ketentuan lebih lanju mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pemanufakturan Fleksibel

20.24 by MaLoN 0 komentar

Pendekatan pemanufakturan fleksibel dibangun berdasarkan konsep “group technology’ untuk mengarahkan sekelompok mesin-mesin sehingga memungkinkan pola aliran yang sama. Salah satunya adalah penggunaan “cellular manufacturing”. Tujuan utamanya adalah meminimalkan antrian, meminimumkan waktu pemindahan melalui urutan-urutan tertentu, dan penaksiran mesin-mesin atau orang sehingga dapat mengeliminasi atau mengurangi ruangan pabrik. Pemanufakturan fleksibel didasarkan pada konsep “penyederhanaan-pengotomatisasian-pengintegrasian”. Yang meliputi ;
a.       Just In Time (JIT)
b.      Island of Automatic (IA) atau pulau otomasi
c.       Computer Integrated Manufacturing (CIM) atau pemanufakturan terintegrasi computer

1.   Just In Time (JIT)
Konsep JIT merupakan perwujudan penyederhanaan dan pengeliminasian pemborosan di pabrik. JIT adalah suatu filosofi yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi. Dengan filosofi Just in Time (JIT) perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan.
Implementasi JIT adalah solusi biaya rendah untuk pemanufakturan dan pengeliminasian ketidakefisienan.
JIT mempunyai empat aspek pokok :
1.      Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus dieliminasi. Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya (pemakaian sumber-sumber ekonomi) yang tidak perlu, misalnya persediaan, sedapat mungkin nol.
2.      Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi. Komitmen diperlukan agar dapat mengerjakan sesuatu dengan benar pada saat pertama (doing things right the first time) sehingga produk rusak dan cacat sedapat mungkin nol, tidak memerlukan waktu dan biaya untuk pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat.
3.      Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (continuous improvement) dalam meningkatkan efisiensi kegiatan. Komitmen ini merupakan salah satu upaya agar dapat dihasilkan produk yang bermutu tinggi dan berbiaya rendah.
4.      Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah. Komitmen ini sekaligus dapar membantu pengidentifikasian aktivitas yang tidak bernilai tambah sehingga aktivitas ini dapat dieliminasi.

JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti misalnya pembelian, produksi, distribusi, administrasi, dan sebagainya. Namun yang paling banyak menerapkan JIT adalah pembelian dan produksi.
1.      Pembelian JIT adalah system pembelian barang yang tepat waktu dan jumlah sehingga barang tersebut dapat segera diterima untuk memenuhi permintaan (perusahaan dagang) untuk segera digunakan (perusahaan manufaktur), dengan demikian barang tersebut tidak perlu disimpan di gudang atau persediaan nol.
2.      Produksi JIT adalah produksi yang tepat waktu dan jumlah sehingga lini produksi hanya berproduksi sejumlah yang diperluakn oleh tahap berikutnya sesuai dengan permintaan pembeli.

Pembelian JIT
Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara :
1.      Mengurangi jumlah pemasok, dan akibatnya perusahaan dapat mengurangi sumber-sumber yang dicurahkan dalam negoisasi dengan pemasoknya.
2.      Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negoisasi dengan pemasok. Hal ini disebakan dalam JIT dapat dubiat persetujuan jangka panjang mengenai persyaratan pembelian, termasuk mutu dan mungkin harganya, dengan pemasoknya.
3.      Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan.
4.      Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak berniali tambah.
5.      Mengurangi waktu dan biaya program-program pemeriksaan mutu.

Produksi JIT
Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara :
1.      Mengurangi atau meniadakan BDP dalam setiap stasiun kerja atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).
2.      Mengurangi atau meniadakan “lead time” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu menunggu nol).
3.      Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biaya setup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation)
4.      Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.

2.        Island of Automatic (IA)
Konsep IA didasarkan pada konsep pengotomasian. IA adalah kumpulan proses produksi terotomasi secara terintegrasi, system pemindahan bahan, dan computer pengendali yang terintegrasi yang dikombinasikan ke dalam system yang digunakan untuk pengolahan berbagai macam produk.

Karakteristik IA :
¯  IA menggunakan secara intensif proses dan pengendalian terkomputerisasi
¯  IA merupakan salah satu teknologi pemanufakturan fleksibel untuk meminimumkan waktu setup dan menuju persediaan nol.
¯  IA menggunakan berbagai teknologi pemanufakturan maju yang secara bersama-sama digunakan untuk mengoptimalkan kinerja subkelompok mesin-mesin atau proses yang digunakan untuk menghasilkan lini produk tertentu.
¯  Salah satu alat IA adalah Robotik, yaitu pengolahan produk dengan menggunakan robot-robot untuk memindahkan dan memasang atau memproses produk secara otomatis dan terintegrasi oleh computer pusat yang dapat menjamin prosedur pengendalian terotomasi.
¯  Implementasi IA adalah memerlukan dana yang jumlahnya besar.

3.        Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Sedangkan CIM mendasarkan pada system pengintegrasian. CIM adalah system pemanufakturan terotomasi seluruh pabrik secara terintegrasi yang dikendalikan dengan central processing unit (CPU) sehingga memiliki kapabilitas :
1.      Produk terancang dengan menggunakan CAD
CAD (Computer assisted design) adalah system perancangan dengan bantuan computer untuk standarisasi dan peningkatan produktivitas dalam perancangan.
2.      Rancangan teruji dengan menggunakan CAE
CAE (Computer assisted engineering) adalah system perekayasaan dengan bantuan computer untuk standarisasi dan peningaktan produktivitas dalam pembuatan draft dan pengujian produk.
3.      Produk diproduksi dengan menggunakan CAM
CAM (Computer assisted manufacturing) adalah seperangkat teknologi yang menggunakan computer untuk perancangan, pengimplementasian, dan pengendalian produksi melalui pemanfaatan kapasitas dan sumber pemanufakturan.
4.      Sistem informasi terkoneksi berbagai komponen terotomasi

Karakteristik CIM :
¯  Pengendalian produksi dengan CIM sifatnya lebih kompleks sedangkan
rancangan produksi biasanya lebih sederhana
¯  CIM menghubungakn proses pemanufakturan menjadi terhubung melalui system pengendalian terkomputerisasi
¯  CIM digunakan robot-robot dalam tahap perakitan dan produksi
¯  Dalam penerapan CIM terjadi pergeseran biaya tenaga kerja langsung yang
umumnya bersifat variable ke biaya tetap teknologi

TANTANGAN BAGI BANGSA INDONESIA
Pada era 1990-an dan awal abad 21 pendapat yang mengatakan bahwa Indonesia mempunyai dua keunggulan dalam menghadapi persaingan global seperti sumber daya yang melimpah dan tenaga kerja yang banyak dan murah mungkin tidak tepat karena :
1.      Sumber daya alam yang dimiliki bangsa kita semakin langka.
2.      Tenaga kerja yang jumlahnya relative banyak dan upahnya murah sebagian besar kurang memenuhi mutu yang diperlukan dalam lingkungan globalisasi.
3.      Penanaman modal asing yang menggunakan AMT relatif semakin menurun.
4.      Banyak industri tidak menggunakan teknologi maju sehingga menimbulkan biaya tinggi, mutu relatif rendah, ketepatan penyerahan kurang, dan kepuasan konsumen menjadi berkurang.
5.      Pasar global semakin memproteksi diri dengan membentuk kelompok perdagangan yang relative semakin tertutup, misalnya pasar bersama Eropa atau amerika sehingga produk Indonesia relative sulit menembus pasar ekspor.
6.      Pendidikan di Indonesia belum dirancang untuk menghadapi persaingan global.

Oleh karena itu, jika kita ingin memiliki keunggulan dalam persaingan global mungkin secara sadar harus beusaha untuk :
1.      Secara berkesinambunagn meningkatkan daya saing dlam persaingan global sehingga kita memiliki keunggulan jangka panjang.
2.      Pendidikan dan pelatihan bagi para tenaga kerja.
3.      Pemerintah harus merancang sarana dan prasarana penunjang bagi para investor baik dalam maupun luar negeri.
4.      Perlu meningkatkan penggunaan AMT sehingga produk Indonesia dapat berbiaya rendah, bermutu tinggi, meningkatkan ketepatan waktu penyeraha, menjual relative murah, dan dapat meningkatkan kepuasan konsumen.
5.      Dengan meningkatkan keunggulan industri dalam negeri diharapkan dapat mengatasi proteksi pada beberapa pasar bersama di luar negeri.
6.      Pendidikan dirancang untuk menghadapi persaingan global dan teknologi maju. 

Replika Kapal Nabi Nuh as

Akhir-akhir ini beberapa berita membahas tentang ditemukannya Perahu Nabi Nuh as, benarkah itu? itu kembali kepada kepercayaan kalian masing2 aja deh.
Ternyata ada seorang pria di Belanda yang membuat replika perahu Nabi Nuh as ini. proses pembuatannya cukup lama, dibuat sejak tahun 2005. Mau lihat seperti apa?
Sumber : http://moeflich.wordpress.com/2009/02/16/inilah-ruang-dalam-interior-perahu-nabi-nuh-as-menakjubkan-kesana-yuk/?preview=true&preview_id=1226&preview_nonce=bad0930403

Just Laugh

22.03 by MaLoN 3 komentar
Oia,, gw punya cerita. tapi ga tau lucu apa ga, hehehehe,,
ni kejadiannya waktu semggu lalu gw ke UI buat cari data ICMD, buat bahan skripsi gw. semua berjalan lancar, (pada awalnya, hehehe), sempet nemenin nita cari dvd jepang gitu, Takuya Kimura!! ada yang masih inget ga?? tuh lo yang maen LOng Vacation n Love Generation,, trus pas pulang gw liat makanan pinggir jalan, "Takoyaki!!" wah blom pernah coba tuh, yasudah akirnya gw ma nita beli masing2. 2 biji 5ooo! aga mahal juga batin gw, hehehehe. Yah gw pikir enak kan ya, gw beli rasa daging sapi, nitong beli sara cumi2. katanya kan mestinya "gurita" (yaeyalah, mana ada yang jual daging gurita di sini),,
lumayan lama nunggunya, pas udah mateng loh bentuknya kata martabak zaman gw Sd dulu, cetakannya aja sama yang bulet2 gitu. hehehe. cuma bedanya ni takoyaki dibentuk bulet kaya pingpong gitu.
akirnya matang juga,,,
qt ber2 makan di angkot 19. Tuker2an deh akirnya, bentuknya bulet dikasih topping mayonaise ma saos cabe doang. eh sama kaya serpihan daging sapi tp bentuknya kaya "serutan kayu" gitu. hehehe.
Takoyaki daging gw lumayan enak, secara laper n masih panas,, eh pas gw makan punya nita,,,
aaaduuuuhhh, tu cumi2 AMIS tenan,, bikin gw eneg,, hehe maf ya nitong,, pizzz ^_^,,
gw buang aja isinya, gw makan buletannya langsung aja, biar ketelen, biar ga berasa amisnya,, tapi ya tetep aje AMIS,,
gw pikir, satunya 2500!! jadi biar ga mubazir, hehehehe, tp si nita, biasa aje, kaga ngerasa amis ato udah terlanjur beli kali ye,, hahahahha..

Perjalanan berlanjut, gw naik 9B Barat, Nita 9B Timur, entah setan apa yang ngerasuk mata gw, sumpah gw ngantuk abis,, hehehhe.. bleg, tidurlah gw, gw duduk di kursi 2 sebelah kiri, pas dipinggir jalan.
n you know what?! w ketiduran!! bener22 ketiduran ampe gw sadar bis udah sampe pintu tol keluar cikunir!! waduh panik gw, gw tunggu kok abang2 keneknya ga nagih gw bayar 4500 gitu. ah gw diemein aje, mungkin emang belom x ya.. Loh udah mpe depan Giant gw kaga dimintain ongkos juga. hehehe seneng juga sih lumayan,, tp sempet panik juga gw. eh akirnya tetep..... gw kaga bayar, hahahaha, gw anggep rejeki dari Allah buat gw. hehehehe,, jagan ditru ya kcuali kepepet,, hehehehe..
Pizz ya n thx buat abang kenek 9B nya, hahahahaha

Buang Tinta

21.37 by MaLoN 1 komentar
Hhhhaaaaaaaaaaaaaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii...
waduh udah lama banget ni gw ga posting. hehehe,, ga tau kenapa, males?? mungkin hehehe.. sekarang otak gw lagi buntu baget ne. ga tau mau jalan kemana, ke kana ato ke kiri hahahaha.
jangan ditirub deh.
Sripsi juga jalan ditempat ne,, hehehehe, mata gw puyeng nge-cheklist-in data buat CSR.
Mata maunya merem melek mulu. HUuuuamm.
Smagat,,