Lingkungan bisnis secara garis besar akan dibagi tiga kelompok yaitu ;
- lingkungan makro yang situasi dan kondisinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja perusahaaan,
- lingkungan persaingan bisnis yang situasi dan kondisinya lebih dekat daripada perusahaan lingkungan makro karena persaingan lebih jelas berada pada perusahaan dalam industri yang sejenis,
- lingkungan internal yang sifatnya berada di dalam perusahaan.
Analisis Lingkungan Makro
Merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan ini meliputi :
- Pertimbangan Ekonomi
- Pertimbangan Politik
- Pertimbangan Sosial
- Pertimbangan Teknologi
Analisis Lingkungan Industri
Dalam menganalisis strategi bisnis, aspek persaingan industri dimana bisnis perusahaan menjadi hal penting. Akibatnya, factor-faktor yang mempengaruhi kondisi persainagan, seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis.
Michael E. Porter mengemukakan konsep competitive strategy yang menganalisis bisnis berdasarkan lima variabel utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing. R.E. Freeman merekomendasikan variabel yang keenam untuk melengkapinya. Enam variabel itu meliputi :
- Ancaman masuknya pendatang baru
- Persaingan sesama perusahaan dalam industi
- Ancaman dari produk atau servis pengganti
- Kekuatan tawar-menawar pembeli
- Kekuatan tawar-menawar pemasok
- Pengaruh kekuatan Stakeholder lainnya
Analisis Lingkungan Internal
Salah satu instrument analisis untuk menganalisis factor-faktor internal perusahaan adalah Analisis SWOT. Analisis ini menunjukkan kekuatan dan kelemahan serta peluang yang hendaknya dimanfaatkan perusahaan jika tidak dilakukan maka ia dapat berubah menjadi ancaman bilamana pesaing memanfaatkannya.
- Pendekatan Fungsional
Pendekatan ini pengkategorian analisis internal biasanya diarahkan kepada posisi pasar, kondisi keuangan dan akunting, produksi, sumber daya manusia, dan struktur organisasi serta manajemen.
- Pendekatan Unit Keunggulan Bersaing
Dalam menjalankan analisis dengan pendekatan ini, aktivitas perusahaan hendaknya dibagi atas empat jenis, yaitu :
- Aktivitas pembentuk unit keunggulan bersaing
- Aktivitas penunjang pembentukan nilai tambah
- Aktivitas penunjang utama
- Aktivitas yang tidak esensial
- Pendekatan PIMS (Profit Impact of Marketing Strategy)
Pendekatan ini menggunakan model regresi untuk mencari tahu secara empiris factor-faktor strategis apa saja yang mempengaruhi secara signifikan pada :
¯ Besarnya ROI (Return on Investment)
¯ Kelancaran dan besar aliran kas masuk
Besarnya ROI serta kelancaran dan besar kas masuk akan mempengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan melalui :
¯ Intensitas investasi
¯ Pangsa pasar
¯ Pertumbuhan pasar
¯ Daur hidup produk
¯ Rasio biaya pemasaran
¯ Nilai penjualan
- Pendekatan Rantai Nilai (Value Chains)
Pendekatan ini didasarkan pada serangkaian kegiatan yang berurutan dari sekumpulan aktivitas nilai (value activities) yang dilaksanakan untuk mendesain, memasarkan, mengirimkan, serta mendukung produk dan jasa mereka pada satu SBU atau perusahaan yang terdiri dari satu SBU saja.
Rantai nilai yang dikembangkan oleh Porter ini menganalisis aktivitas nilai secara rinci dan memberikan analisis mengenai bagaimana suatu perusahaan melaksanakan aktivitasnya, bagaimana aktivitas-aktivitas itu berinterkasi dan mengapa aktivitas-aktivitas itu penting.
Keseluruhan aktivitas di bagi ke dalam dua kategori, yaitu :
Sumber : Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan. Jkt : Gramedia Pustaka Utama
Posting Komentar